Mengulik Karakteristik Kanker Pada Wanita
Kanker merupakan penyakit berbahaya yang dapat mengintai
semua orang, termasuk para perempuan di seluruh dunia. Pada umumnya, kaum
perempuan memang rentan terkena kanker payudara, namun selain itu kanker endrometrium
(kanker rahim) dan kanker serviks juga menjadi jenis kanker yang sering kali
diderita mereka.
Berbagai jenis mengobatan dan vaksinasi kerap dilakukan
untuk mencegah munculnya kanker tersebut. Terlebih bagi mereka yang memiliki
faktor genetic sehingga mereka memiliki risiko terkena kankernya lebih besar
dibandingkan yang tidak memiliki faktor tersebut.
Kanker payudara dan ovarium memang kerap menjadi mimpi buruk
bagi para perempuan di seluruh dunia. Untuk itu, setiap perempuan perlu
memahami bagaimana cara pencegahan, pendeteksian, dan pilihan pengobatan yang
tepat untuk dirinya.
Kanker endometrium adalah jaringan atau selaput rahim yang
tumbuh di luar rahim. Padahal, seharusnya jaringan endometrium melapisi dinding
rahim. Kanker ini biasanya menyerang wanita yang berusia lebih tua (di atas 50
tahun).
Untuk kanker serviks, sebanyak 99 persen disebabkan oleh
infeksi kuman papilloma virus (HPV). Risikonya lebih besar pada wanita yang
telah berhubungan seks di usia terlalu muda.
Untuk penyebab kanker endometrium, ada beberapa faktor yang
memengaruhi, di antaranya bisa diakibatkan oleh obesitas, terapi hormone yang
berlebihan, hipertensi, dan hiperlipiderma (kolesterol tinggi). Gejala dari
jenis kanker ini meliputi pendarahan abnormal di bagian kelamin, pendarahan
sesudah menopause, pendarahan di antara mestruasi, nyeri pangkal pinggul,
abdomen akut, massa pelvis, dan pressure symptoms.
Beberapa cara untuk mendeteksi kanker jenis ini adalah
histeroskopi, histeroskopi tanpa jahitan, dan endometrial sampling, CT scan
Abdomen atau pelvis, MRI, dan Pet CT-scan. Sedangkan, pilihan pengobatan yang
tersedia saat ini dalam dunia kedokteran meliputi operasi pembedahan,
radiotherapy, terapi hormone, dan kemoterapi.
Untuk kanker serviks, selain diakibatkan oleh hubungan seks
pada usia muda, berhubungan seks dengan banyak orang atau pasangan yang
memiliki risiko tinggi bisa jadi pemicunya. Tak hanya itu, merokok dan
immunosuppression, seperti HIV dan obat-obatan steroid juga menjadi faktor
penyebabnya.
Walau begitu seiring kemajuan teknologi, kanker ini
sejatinya dapat dicegah dengan berbagai cara. Kanker serviks dapat dicegah
dengan melakukan Pap Smear secara rutin dan vaksinasi HPV. Akan tetapi, upaya
pencegahan ini masih dinilai cukup mahal. Maka dari itu, dengan tidak merokok
dan tidak melakukan hubungan seks pada usia dini dapat mencegah risiko terkena
kanker serviks.
Republika 28 Oktober 2015
No comments:
Post a Comment